Tuesday, June 1, 2010

BIRRUL WALIDAIN

Keberadaan manusia dimuka bumi ini tidak lepas dari adanya peran dari kedua orang tua. Ibu yang telah mengandung kita selama kurang lebih 9 bulan. Dalam keadaan yang susah payah ibu merawat,membesarkan dan mendidik kita sejak dari kandungan sampai saat sekarang. Bahkan menjelang kelahiran kita, Ibu bersedia mempertaruhkan nyawa beliau demi kita semua. Maka sudah sepantasnya kita berbakti, mematuhi semua perintahnya dan berbuat baik terhadap kedua orang tua.

1.Pengertian birrul walidain
Birrul walidain artinya berbuat baik kepada kedua orang tua baik selama beliau masih hidup maupun sudah meninggal. Menurut ulama ada sepuluh perbuatan yang harus dilakukan seorang anak kepada orang tua ketika mereka masih hidup yaitu :
- Memberi makan jika mereka memerlukan
- Memberi pelayanan jika mereka memerlukan
- Memenuhi panggilannya
- Mentaati perintahnya, kecuali disuruh maksiat
- Berkata dengan ucapan yang lembut
- Berjalan dibelakangnya
- Mencari keridhoaanya
- Menghindari hal-hal yang dibenci orang tua
- Mendoakan kedua orang tua
Sedangkan berbuat baik kepada kedua orang tua ketika sudah meninggal misalnya : mendoakan kedua orang tua.

2.Manfaat Birrul walidain
Dalam sebuah hadist nabi di sebutkan “Barang siapa yang memenuhi hak kedua orang tua ketika masih hidup dan suka memberi makan keduanya maka setiap sesuap makan akan ditukar atau diganti Allahh swt dengan gedung di surga.” Dalam hadist lain di sebutkan “ Barang siapa yang berjalan denngan tujuan berziarah kubur kepada kedua orang tua, maka Allah akan menentukan pahala baginya setiap langkah 100 kebaikan, dan menghapus 100 keburukannya dan mengangkatnya 100 derajat. (Ust. Abu H.F Ramadhan, Terjmh. Durrotun Nasihin, Mahkota Surabaya : hal. 920 )
Berdasarkan hadist diatas, maka sudah jelas bahwa berbuat baik kepada kedua orang tua sangat besar manfaatnya. Sehingga Nabi Muhammad bersabda “ Surga dibawah telapak kaki ibu.” Tidak ada alasan lagi bagi kita untuk membantah perintahnya apalagi durhaka kepada keduanya.
3.Bahaya Durhaka kepada Kedua Orang Tua
Banyak sekali cerita yang mengungkapkan akibat durhaka kepada kedua orangtua, baik yang terjadi pada masa Nabi Muhammad Saw maupun sesudahnya. Al kisah, pada masa Nabi ada seorang sahabat yang rajin shalat, mengaji dan beramal kebajikan lainnya. Suatu hari Al Qamah sakit sampai sakaratul maut. Akan tetapi, dia mengalami kesulitan saat meninggalnya, seolah-olah nyawanya dipermainkan oleh malaikat sakaratul maut. Peristiwa itu terdengar sampai pada Rasulullah Saw. Beliaupun bertanya kepada Alqamah apa yang dia kerjakan saat hidup di dunia. Al Qamah menjawab bahwa pada saat hidupnya, dia telah durhaka kepada orang tua. Kemudian Rasulullah memanggil ibu Al Qamah untuk memberikan maaf bagi anaknya. Setelah ibunya memaafkan Al Qamah, maka dia dapat meninggal dengan mudah.
Dari penggalan cerita diatas jelaslah bagi kita bahwa durhaka kepada orang tua akan mendatangkan kesengsaraan dalam hidupnya baik didunia sampai di akhirat.
Dalam sebuah hadist nabi dijelaskan: “ Barang siapa yang masih punya ayah dan ibu akan tetapi dia tidak berbuat baik kepada keduanya maka pada saat meninggal dunianya dia tidak akan mampu mengucapkan kalimat sahadat dan nanti saat bangkit dari kubur mukanya akan di cap/ di stempel sebagai anak durhaka.”

No comments:

Post a Comment

COMMENT

Mobile Uploads Slideshow: Nur’s trip from Solo, Java, Indonesia to 2 cities and Semarang was created by TripAdvisor. See another Indonesia slideshow. Create a free slideshow with music from your travel photos.